Telefon

082249539858

Email

pkm.kari@kuansing.go.id, pkmkari@gmail.com

HORE RAPEL (Home care dan Peduli Ramah Lansia)

Home Care (Kunjungan Rumah) Ramah dan Peduli Lansia. “HORE RAPEL” A. Pengantar Hore Rapel atau Home care (Kunjungan Rumah) Ramah dan peduli Lansia adalah Perawatan lansia dengan risiko tinggi membutuhkan pendekatan holistik yang mengutamakan keselamatan, kenyamanan, dan kualitas hidup. Manual book ini disusun untuk membantu caregiver (pengasuh), perawat, atau anggota keluarga dalam memberikan perawatan di rumah secara tepat dan aman. Lansia dikategorikan sebagai risiko tinggi jika mereka memiliki satu atau lebih dari kondisi berikut: • Penyakit kronis (diabetes, hipertensi, jantung, stroke, dll) • Gangguan mobilitas (pakai alat bantu, sering jatuh) • Gangguan kognitif (dementia, Alzheimer) • Riwayat jatuh berulang • Ketergantungan total atau sebagian dalam aktivitas harian • Komplikasi pasca operasi atau rawat inap Puskesmas Kari merupakan puskesmas Non Rawat inap yang mempunyai jumlah Lansia sebanyak 1.623 di 8 Desa di wilayah kerja Puskesmas Kari yaitu, Desa Pintu Gobang, Bandar Alai, Sitorajo Kari, Pulau Godang Kari, Pulau Banjar Kari, Koto Kari, Sungai Jering dan Jake. Diantara 1.623 lansia yg ada di Wilayah kerja Kari terdata 42 Lansia resiko tinggi dengan ketergantungan berat hingga total mendapatkan kunjungan rumah (Home care)yang diselenggarakan oleh Puskesmas Kari, Lansia resiko tinggi ini terdata oleh bidan desa serta kader posyandu lansia, yang dengan selanjutnya dilakukan (home care)oleh petugas Puskesmas Kari yang terdiri dari dokter umum, perawat, bidan desa. Home care lansia ini dilaksanakan dengan didasarkan oleh beberapa faktor yaitu: 1. Masih banyaknya Lansia kurang Peduli pada Kesehatan 2. Kurangnya ilmu atau pemahaman tentang Kesehatan lansia 3. Kelemahan fisik 4. Kurangnya dukungan dan kepedulian keluarga dalam masalah Kesehatan lansia 5. Finansial atau keuangan Berangkat dari faktor tersebut inovasi “HORE RAPEL” Home care (Kunjungan Rumah) Ramah dan peduli Lansia, Diterapkan di Puskesmas Kari bertujuan untuk Mencegah komplikasi Kesehatan pada lansia yang membutuhkan pemantauan ketat untuk mencegah kondisi memburuk, Memberikan perawatan Medis berkelanjutan seperti pengecekan Tekanan darah, Nadi, Pernafasan, Suhu, pengukuran tinggi badan, Berat badan, Lingkar perut dan Lingkar Lengan. pemeriksaan Laboratorium sederhana (Gula darah, Kolesterol dan Asam urat) sesuai diagnose penyakit lansia. Mengurangi angka rawat inap dan kunjungan rumah sakit, meningkatkan keselamatan dirumah karena lansia berisiko tinngi rentan jatuh atau cedera, memberikan dukungan psikologis dan emosional untuk mengurangi stress dan rasa terisolasi bagi lansia, Memberikan edukasi dan pelatihan ringan agar keluarga bisa ikut terlibat dan memahami kebutuhan lansia. Dalam pelaksanaan HORE RAPEL ini dilaksanakan oleh dokter serta perawat dan juga dibantu oleh bidan desa serta kader Kesehatan, ini membuktikan bahwa Masyarakat sudah berperan serta dalam pelaksanaan program Kesehatan Lansia. Kelebihan HORE RAPEL ini adalah mempermudah lansia untuk mendapatkan pelayanan Kesehatan dari rumah secara berkelanjutan oleh dokter dan perawat dan pelatihan bagi keluarga untuk melakukan perawatan bagi lansia dirumah. Di Puskesmas Kari ini adalah salah satu program yang melayani lansia resiko tinggi yang pembiayaannya tidak dipungut biaya (gratis), Dengan implementasi inovasi HORE RAPEL ini kesehatan lansia lebih terpantau dan stabil, kualitas hidup lansia meningkat, meningkatkan kemandirian lansia keluarga menjadi lebih terlibat dan paham cara merawat lansia serta mengurangi beban psikologis lansia. B. MANFAAT HORE RAPEL Manfaat home care (perawatan di rumah) bagi lansia dengan risiko tinggi sangat besar, baik dari sisi kesehatan fisik, psikologis, maupun kualitas hidup secara keseluruhan. Berikut adalah manfaat utama home care bagi lansia risiko tinggi: 1. Perawatan Lebih Personal dan Individual • Home care memungkinkan perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan unik lansia. • Tenaga medis dapat fokus hanya pada satu pasien, sehingga kualitas pelayanan lebih optimal. 2. Monitoring Kesehatan yang Lebih Intensif • Lansia risiko tinggi (misalnya dengan penyakit kronis, mobilitas terbatas, atau rawan jatuh) memerlukan pemantauan ketat. • Home care memungkinkan pemantauan tekanan darah, kadar gula, tanda vital, dll secara teratur tanpa harus ke rumah sakit. 3. Kenyamanan Psikologis • Lansia merasa lebih nyaman dan aman berada di rumah sendiri dibandingkan di rumah sakit atau panti jompo. • Meminimalkan stres, kecemasan, dan perasaan terasing. 4. Dukungan Keluarga Lebih Maksimal • Keluarga dapat langsung terlibat dalam perawatan harian. • Menjalin kedekatan emosional dan komunikasi yang baik antara lansia dan keluarga. 5. Mengurangi Risiko Infeksi Nosokomial • Lansia tidak perlu dirawat di fasilitas kesehatan yang berisiko tinggi terhadap infeksi silang seperti di rumah sakit. 6. Menghemat Waktu dan Biaya • Tidak perlu sering bolak-balik ke rumah sakit untuk kontrol rutin. • Bisa lebih efisien dibandingkan rawat inap jangka panjang. 7. Mencegah Komplikasi dan Kekambuhan • Perawatan rutin dan terencana di rumah dapat mencegah kondisi lansia memburuk. • Misalnya: menjaga kepatuhan minum obat, diet khusus, atau terapi rehabilitasi. 8. Tanggap Darurat Lebih Cepat • Dengan pendampingan tenaga kesehatan, gejala darurat bisa dikenali lebih awal dan ditangani segera. C. IMPLEMENTASI HORE LAPEL 1. Identifikasi dan Klasifikasi Risiko • Lakukan asesmen awal untuk mengetahui kondisi lansia: o Riwayat penyakit (hipertensi, stroke, jantung, diabetes, demensia, dll.) o Fungsi fisik (mobilitas, keseimbangan, penglihatan) o Fungsi mental dan emosi (depresi, disorientasi, lupa) • Gunakan skala penilaian risiko seperti SKILAS (Skala Kemandirian Lansia) 2. Penyusunan Rencana Perawatan Terpadu (Care Plan) • Rencana ini disusun bersama keluarga dan tenaga medis. • Termasuk: o Jadwal pemberian obat o Pola makan sesuai diet medis o Jadwal pemeriksaan rutin o Terapi fisik/psikologis (jika diperlukan) o Aktivitas harian yang aman dan sesuai kemampuan 3. Persiapan Lingkungan Rumah yang Aman • Modifikasi rumah untuk meminimalkan risiko jatuh/cidera: o Pasang pegangan di kamar mandi/toilet o Gunakan alas anti-slip o Pencahayaan cukup o Tempat tidur sesuai tinggi • Siapkan alat bantu: kursi roda, walker, tongkat, dsb. 4. Pendampingan dan Perawatan Harian • Perawatan dasar: o Memandikan, mengganti pakaian, menjaga kebersihan tubuh o Menjaga kenyamanan dan kebersihan tempat tidur • Pemberian obat secara tepat waktu dan dosis • Nutrisi khusus (disesuaikan dengan kondisi medis) • Latihan ringan/fisioterapi jika memungkinkan 5. Pemantauan Tanda Vital dan Kondisi Kesehatan • Cek rutin: o Tekanan darah o Gula darah o Suhu tubuh o Nadi dan pernapasan • Catat semua hasil pengamatan dalam buku harian perawatan 6. Komunikasi Rutin dengan Tenaga Kesehatan • Lakukan kunjungan berkala oleh perawat, dokter keluarga, atau fisioterapis. • Konsultasi daring jika diperlukan. • Jika ada tanda darurat (misal: nyeri dada, sesak napas, kejang), segera rujuk ke fasilitas kesehatan. 7. Dukungan Psikososial dan Spiritualitas • Beri ruang untuk aktivitas sosial ringan (video call keluarga, membaca, musik, dll). • Dukung emosional dan spiritual, misalnya dengan mendampingi saat ibadah, berbicara positif, atau menyediakan pendamping rohani jika dibutuhkan. 8. Evaluasi Berkala • Tinjau ulang rencana perawatan tiap 1 bulan : o Apakah lansia menunjukkan kemajuan atau penurunan? o Apakah perlu perubahan pola makan, dosis obat, atau terapi? • Dokumentasikan perkembangan dan laporkan ke keluarga/petugas medis.